Hari ini saya 'rediscovering' lagu-lagu yang ada di handphone saya yang lama. Dan bangkit kembali beberapa kenangan saat SMP: riset, pertemanan saya dengan beberapa orang yang sekarang sayangnya sudah tidak dekat lagi, dan kenangan tentang seseorang yang spesial.

Tapi di antara lagu-lagu itu, ada satu lagu yang sejak dulu memiliki arti tersendiri buat saya (namun sepertinya terlupakan di antara lagu-lagu yang baru sejak saya SMA):

100 Years by Five for Fighting

Mengapa saya anggap lagu ini 'deep'?

Ini lirik lagunya:

I'm fifteen for a moment
Caught in between ten and twenty
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are 

I'm twenty two for a moment
She feels better than ever
And we're on fire
Making our way back from Mars 

Fifteen there's still time for you
Time to buy and time to lose
Fifteen, there's never a wish better than this
When you only got hundred years to live 

I'm thirty three for a moment
Still the man, but you see I'm of age
A kid on the way
A family on my mind 

I'm forty five for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life 

Fifteen there's still time for you
Time to buy and time to lose yourself
Within a morning star 
Fifteen I'm all right with you
Fifteen, there's never a wish better than this
When you only got hundred years to live 

Half time goes by
Suddenly you're wise
Another blink of an eye
Sixty seven is gone
The sun is getting high
We're moving on

I'm ninety nine for a moment
Dying for just another moment
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are 

Fifteen there's still time for you
Twenty two I feel her too
Thirty three you're on your way
Every day's a new day 

Fifteen there's still time for you
Time to buy and time to choose
Hey fifteen, there's never a wish better than this
When you only got hundred years to live


Setiap saya dengarkan lagu ini sambil memahami liriknya, saya selalu terpikir...

seandainya umur setiap manusia sudah 'dijatah' oleh Allah sebanyak 100 tahun setiap orangnya, akan seperti apa jadinya?

Mungkin saya, yang sekarang berumur 16 tahun, akan santai-santai saja dalam hal ibadah, tapi serius dalam hal dunia. Misalnya, dalam belajar, mengejar nilai baik agar bisa masuk ke universitas baik dan nantinya mempunyai karir yang stabil dan bergaji besar. Mungkin saya akan lupa akhirat, tidak pernah ingat Allah, toh saya masih punya 84 tahun lagi untuk beribadah.

Mungkin mindset saya akan menyalahi apa yang diajarkan oleh agama saya, yaitu:

"Kejarlah duniamu seakan kamu akan hidup selamanya, 
dan kejarlah akhiratmu seakan kamu akan mati besok." (Nabi Muhammad)

sedangkan mungkin saya akan mengejar dunia seakan hidup untuk selamanya (karena 100 tahun bukan waktu yang sebentar) dan saya akan menunda akhirat saya karena saya berpikir saya masih muda, masih banyak waktu untuk beribadah nanti saat saya telah tua.

Selama ini saya selalu takut setiap mendengar bahwa tidak ada orang yang tahu kapan maut menjemput. Karena saya sadar saya belum cukup banyak beribadah, saya masih suka melanggar aturan agama dan masih sering berbuat dosa.

Kadang saya berpikir, seandainya Allah menentukan waktu hidup manusia dengan pasti, mungkin saya tidak akan takut begini.

Tapi setelah saya pikirkan lagi, ternyata Allah benar. Dia tidak memberitahukan kapan seseorang akan meninggal agar orang tersebut selalu bersiap-siap, selalu beribadah, berbuat baik, meninggalkan perbuatan dosa, karena ia selalu sadar bahwa ajalnya bisa tiba kapan saja.

Bukankah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua orang sadar akan hal ini dan tidak melakukan perbuatan jahat lagi karena takut ajalnya tiba sebelum ia bertaubat?

Dan seandainya saya tahu kapan ajal saya tiba, tidak menjamin saya akan banyak beribadah. Seperti yang saya telah katakan tadi, mungkin saya baru akan mengingat Allah saat saya tahu ajal saya sudah dekat. Sama saja saya tidak beribadah murni karena Allah, lebih karena saya takut saya belum beribadah cukup banyak untuk bisa masuk surga.




I think the picture sums up everything.

Ini juga sebuah teguran bagi diri saya, bahwa saya tidak boleh menunda ibadah selagi saya masih punya waktu, masih punya kemampuan untuk melaksanakannya.

Sebenarnya jadi agak nggak nyambung dengan lirik lagunya ya -_-

Tapi, semoga tulisan saya bisa berguna :)

Thanks for reading!  -N








100 Years

Posted on

Thursday, December 19, 2013

Category

,

Leave a Reply