tahun ini sudah berlalu lagi.
rasanya cepat sekali; mungkin karena banyak sekali hal yang terjadi dalam hidupku di tahun ini.
so, here ya go, my recap of 2019!
1. January
my January started out early. seminggu sebelum kami masuk kuliah, aku dan
teman-teman TAers Banana Group 2015 diminta untuk datang lebih dulu karena akan
diadakan 'workshop' bioinformatika untuk membantu tugas akhir kami. sebenarnya
di workshop ini lebih banyak dibahas mengenai transkriptomik -- yang sebenarnya
bukan bagian tugas akhir aku, Sigit, dan Kamal.
namun, tiba-tiba, kami bertiga diminta untuk melakukan genome assembly sendiri. kami harus belajar menggunakan linux dan segala program-program untuk assembly; and it was really challenging. inilah pertama kali aku mengenal linux and its importance in bioinformatics analyses.
sambil stress workshop, di bulan ini ternyata bukabike hadir di ITB untuk pertama kalinya. in picture: aku dan sigit sepedaan habis hujan untuk melepas stress -- literally.
momen menyenangkan di bulan ini hadir ketika Asisten Protum 2018 (minus kak Galih, Mimi, dan Kiem) dan dosen-dosennya (bu Tri dan bu Novi) kumpul bersama untuk makan-makan di warung di sebelah Riau Junction (somehow I can't remember the name, hehe). kami makan ayam bakar dan sate kambing di sana -- dan porsinya besar-besar sekali. aku ingat aku hanya bisa makan separuh ayamnya; separuhnya aku bawa pulang dalam kotak bekal yang sengaja kubawa.
setelah itu, kami foto bersama di Jonas Banda. aku ingat hari itu kak Ginul harus buru-buru pulang karena mengejar travel ke Jakarta, di mana ia akan melanjutkan sekolah di UI.
tim ini sangat menyenangkan dan aku super nyaman bekerja bersama mereka. untukku, pengalaman jadi asisten terbaik adalah protum 2018 <3
2. February
TA terasa semakin intens. selain aku harus belajar bioinformatik, aku masih harus menyelesaikan isolasi DNA yang belum juga berhasil sejak bulan Agustus 2018. aku, Sigit, dan Kamal mulai lelah; ada saat-saat di mana kami hilang kesabaran dan menjadi kesal pada satu sama lain.
tapi, secara umum, syukurlah kami baik-baik saja.
on the other side, aku kembali mendaftar untuk menjadi asisten Protum. kali ini, tim kami lebih banyak beranggotakan angkatan 2016 dibanding 2015 (maklum, teman-teman seangkatan kami banyak yang sudah sibuk TA atau memilih menjadi asisten Biper).
di foto adalah momen kami mempersiapkan praktikum kultur jaringan -- ada briefing di luar jam praktikum untuk persiapan anak-anak di hari praktikum, dan para asisten (+ Kira dan Bundo) foto-foto di Miktek.
di bulan ini, untuk pertama kalinya selama menjadi mahasiswa di ITB, aku nonton Bioskop Kampus di LFM 9009. waktu itu filmnya adalah Aruna dan Lidahnya; film Indonesia kesukaanku, dan belum bisa kutemukan di website streaming manapun sejak aku menontonnya di bioskop. aku senang sekali karena akhirnya aku bisa nonton lagi. aku nonton bersama Esti dan Mentari.
malam harinya, aku, Sigit, dan Audie belanja kado untuk pernikahan kak Chamal esok harinya. kami belanja di Borma Dago, lalu terjebak hujan sampai pukul setengah 11 malam dan memaksakan pulang dengan kondisi basah kuyup sampai di kost masing-masing. keesokkan harinya, kami pergi ke resepsi kak Chamal bersama anak-anak Banana lainnya (Nasya, Fidya, dan anak-anak S2 seperti kak Akip, kak Cindy, kak Upi, dan kak Tessa).
pertama kalinya aku pergi ke acara pernikahan tidak bersama orang tuaku!
bulan Februariku juga diisi dengan menonton konser PSM-ITB. sudah dua kali konser tahunan berlalu dengan aku sebagai penonton saja; tidak sebagai penyanyi. aku nonton bersama Audie dan Evita, dan kami duduk di sebelah Kiem dan Imma di baris paling depan.
in picture: berfoto bersama teman-teman PSM-ITB 2015 yang menonton dan yang menjadi penyanyi (row depan).
highlight menonton bioskop bulan ini: nonton Dilan 2 bersama Kiem dan Audie di BTC Pasteur!
oh, hampir lupa another 'monumental' thing yang terjadi di bulan ini: aku dan teman-teman BPH Nymphaea 2018-2019 mau pamit turun jabatan, jadi kami makan-makan dan foto bersama.
3. March
bulan Maret dimulai dengan jalan-jalan mengejar matahari terbit bersama Kiem, Audie, Dila, dan Kennard. kami pergi ke Bukit Bintang, berangkat pukul empat pagi dengan tiga motor. kami tiba di sana tepat pada waktu matahari mulai terbit. sayangnya, posisi kami di bukit itu menghadap ke barat, sehingga tidak mendapat pemandangan matahari terbit yang penuh. namun, kami tetap dapat melihat lautan awan dan kabut yang menyelimuti kota Bandung yang ada di bawah kami. the early morning sky was an ocean.
kami jalan-jalan di hutan yang ada di sana, menjelajah dan bahkan hampir jalan kaki ke patahan Lembang yang letaknya beberapa ratus meter dari sana. sesudahnya, kami melakukan ritual wajib setelah melihat matahari terbit: makan indomie di warung, bersama teh manis hangat. setelah itu, kami belum ingin pulang, sehingga kami memutuskan untuk pergi ke Lembang membeli susu segar. ternyata, bensin motor Ken hampir habis, sehingga kami harus mencari pom bensin terdekat -- yaitu di Dago. alhasil, kami turun dulu ke Dago, kemudian naik lagi ke Lembang menuju tempat jual susu segar. di sana, kami minum susu segar terlezat yang pernah kucoba, dan sharing siomay dan batagor.
aku senang sekali hari itu. rasanya kami sejenak melupakan tanggung jawab kami di kampus -- tugas akhir, himpunan yang sedang panas-panasnya -- dan menjelajahi Bandung utara tanpa ingat waktu.
bulan Maret juga menjadi bulan paling stress buatku di tahun ini, karena isolasi DNA kami belum juga berhasil memenuhi syarat kirim sequencing. akhirnya, di pertengahan Maret, kami menemukan titik terang dengan menemukan paper metode untuk isolasi DNA tumbuhan yang 'bandel'. kami coba, dan ternyata berhasil!
in picture: ini adalah hasil nanodrop paling membahagiakan buatku, setelah lebih dari setengah tahun tidak ada harapan.
namun, tugas kami belum selesai; kami masih harus mempurifikasi DNA supaya layak kirim sequencing. purifikasi DNA ini ternyata 'banyak' drama buatku; aku sempat berkonflik dengan diriku sendiri dan dengan orang lain dalam mengatasi masalah baru ini.
but nevertheless, akhirnya kami berhasil mengirim sampel untuk sequencing :")
aku sangat bersyukur bisa melalui bulan ini bersama dukungan teman-teman yang baik, terutama Sigit yang melalui hal ini bersama-sama denganku.
in picture: aku, Sigit, dan Fidya, sedang jalan ke CAS untuk nanodrop sampel kami yang mau dikirim ke Korea.
another new thing in 2019: i learned a new language!! it's French!!! i took the French class this semester with Kiem -- buat menuhin requirement 144 SKS. i've always loved learning a new language. salah satu kelas paling worth it yang pernah aku ambil selama di ITB.
sudah stress di kampus, waktunya bersenang-senang dulu di Jekardah bersama Inta!
hari Jumat, kami nonton The Sounds Project di Kuningan City. karena takut kemalaman dan tidak ada transportasi umum, Inta bawa mobil.
alasan kami yang sebenarnya bukan anak gigs ini memutuskan pergi ke event itu adalah karena acara itu mengkurasi artis-artisnya yang kami sukai. untuk pertama kalinya, aku menonton Maliq live -- kesempatan yang sudah kunanti-nanti sejak usiaku 12 tahun. selain Maliq, ada juga Adhitia Sofyan, Pamungkas, Hivi, dan (yang sayangnya tidak sempat kutonton) Sunset Rollercoaster!
kami memutuskan pulang pukul sepuluh malam, setelah menonton Maliq. crowd-nya bukan main; venue penuh sesak dan sangat sulit buat bergerak keluar. meskipun akhirnya aku berhasil keluar tak kurang satu apa pun, sendal Inta putus dan akhirnya ia jalan ke tempat parkir dan menyetir pulang sambil nyeker :")
kami menyetir pulang dengan rasa waswas karena takut pulang lewat tengah malam. mengingat itu Jumat malam, jalanan Jakarta sangat ramai dan akhirnya macet tidak dapat dihindari. sambil menunggu macet, kami karaokean lagu-lagu jaman SD-SMP dengan sepenuh hati.
4. April
April adalah bulan makan-makan.
dimulai dengan makan-makan bersama lab GBM dalam rangka Syukwis April 2019, kami makan bersama di Eititu. sebelum itu, kami foto-foto dulu di Plawid dan halaman rumput Aula Barat yang menghadap ke Lapangan Basket. here's some of the (unofficial) pictures:
aku, Kiem, dan Rima selfie dadakan habis foto bareng di Plawid karena lightningnya bagus
beberapa anggota Banana Group sehabis foto bareng di Aula Barat:
aku, Fidya, kak Tessa, Akip, Sigit, kak Cindy, dan kak Septhy yang baru banget gabung!
sehabis makan-makan, aku yang membawa kamera analogku hari itu, mengajak banana 2015 foto-foto lagi. sayangnya, Kamal dan Nasya duluan pulang sehingga tersisa kami berempat saja; foto-foto di Tugu Soekarno. glad this pic turned out really good!makan-makan berikutnya adalah di pernikahan kak Icap, senior kami di banana. kedua kalinya tahun ini, aku datang ke pernikahan tanpa orang tuaku #grownup.
interupsi dulu sebelum momen makan-makan lagi: mengantar kulap Biper ke Jogja di stasiun Kiaracondong. aku mengantar asistennya, bukan praktikannya hehehe. soalnya teman-teman dekatku (Dila, Prani, Audie) yang pergi ke Jogja. awalnya aku tidak mau mengantar, lalu tiba-tiba kak Shofi menawarkan nebeng naik mobilnya karena ia juga akan ke sana. ternyata banyak juga teman-teman seangkatan yang datang ke stasiun! akhirnya aku dapat pulang ke kost tanpa khawatir karena nebeng mobil Darma bersama Tami dan Ergha.
habis makan, secara spontan kami pergi ke BIP untuk nonton Ave Maryam; bersama Kennard yang menyusul. sambil menunggu filmnya mulai, Prani, Dila, Ken, dan Sigit berencana membelikan Audie kado ulang tahun. untuk mendistraksi Audie, aku dan Sigit mengajaknya melihat-lihat buku di Books and Beyond, sementara mereka belanja di Miniso. hadiah diberikan beberapa menit sebelum kami masuk teater, dan kartu ucapannya adalah tiket bioskop :)
makan-makan berikutnya disponsori oleh event ini:
dats right: Pemilu Presiden dan Legislatif 2019!
event ini mendatangkan banyak promosi; promo belanja dan promo restoran. aku dan keluargaku berangkat untuk 'nyoblos' di pagi hari menjelang siang, dengan harapan setelah itu kami bisa langsung ke mall Summarecon untuk jajan pakai promo ini. akhirnya, pukul 10 pagi kami sudah ada di basement mall, dan pintu menuju mall bahkan belum dibuka!
malam harinya, masih dalam rangka memanfaatkan promo pemilu, aku dan Inta jalan jajan di Aeon Cakung.
kami jajan di Carl's Jr., lalu beli stationery lucu di Aeon, lalu mengakhiri hari dengan jajan Coldstone ukuran besar buy 1 get 1! aku belum pernah beli Coldstone sebesar itu.
---
pengalaman unik di bulan April ini: main salju di Bekasi. thanks to Trans Snow World!
ceritanya Mama penasaran dengan fenomena 'main salju' ini, jadi beliau mengajak aku dan Adek untuk lihat-lihat tempatnya seperti apa. kami booking tiket online; mengantisipasi ramai di tempat karena baru buka. ternyata memang benar seramai itu. kami melihat orang-orang bekasi ramai-ramai menggunakan jaket musim dingin -- a very rare phenomenon indeed. main di sana asik juga sih, tapi karena memang tempatnya sangat ramai, suhu ruangannya rasanya masih kalah dingin dengan suhu Dieng. tapi aku masih nggak tahu apakah salju asli benar-benar terlihat seperti salju di sana, hehe. but overall it's all good!
bulan ini juga Prani menginap di rumahku sebelum ia berangkat terbang ke Kalimantan.
awalnya ia berencana pergi ke bandara dengan naik taksi, tapi orangtuaku menawarkan untuk mengantarnya -- dengan aku dan adikku ikut serta karena kami suka 'mobil-mobilan' dini hari di Jakarta, hehehe..
makan-makan dan jalan-jalanku berikutnya di bulan ini adalah ke Orchid
Forest bersama Banana Group dan Bu Fenny. kami janjian berangkat ke sana
dengan menyewa elf, kumpul pukul 8 di Gerbang Depan. nyatanya, semua
orang ngaret dan ujung-ujungnya kami baru berangkat pukul 10 kurang.
kami mengawali hari itu dengan memberi surprise ulang tahun buat Bu
Fenny, dan kami makan kue ulang tahun dulu di warung depan Orchid Forest
sambil minum minuman hangat dan makan lumpia Semarang dari kak Septhy.
itu kunjungan pertamaku ke Orchid Forest. we had a blast foto-foto dan lihat-lihat anggrek keren di sana.
kemudian, kami makan siang di Sindang Reret. makannya 'makan tengah', order untuk bersama-sama dan makan bersama-sama juga. sepulang dari sana, perjalanan ke Bandung ternyata macet, sehingga kami baru sampai di kampus sore hari. tadinya, kak Cindy dan kak Mei mengajak kami karaokean, tapi karena hari sudah sore satu demi satu orang pun pulang.
senang sekali jalan-jalan bersama grup TA-ku ini. aku jadi tidak segan lagi bergaul dengan kakak-kakak S2 :)
jalan-jalan berikutnya hanya berselang dua hari kemudian: kulap Protum!
bersama kali ini, aku dan Sigit sudah tiga kali ikut kulap Protum, dan tiga kali juga berkunjung ke JM Tani. Anehnya, aku masih tidak bisa ingat nama-nama bunga yang ditanam di sana. meanwhile, kak Wina yang sudah empat kali jadi asisten, baru kali itu ikut kulap hihi
in picture: asisten foto-foto di JM Tani sambil menunggu praktikan yang sedang mendapat penjelasan.
kulap kali ini juga mengunjungi toko sukulen yang dikunjungi tahun lalu. beda tahun ini dengan kulap 2018 adalah destinasi ketiga: tahun ini kami tidak mengunjungi kebun Begonia, tapi diganti dengan kunjungan ke pertanian organik -- where we all got salads for free.
seperti tahun-tahun sebelumnya, hari berlangsungnya kulap Protum selalu hujan, and it's nice being in Lembang when it rains.
dan dengan jalan-jalan inilah kututup bulan Aprilku dengan senyuman.
5. May
bulan ini dibuka dengan menemani anak-anak pencil Protum-ku mengerjakan pencil mereka hingga malam hari. topik yang aku pegang bersama kak Ristag adalah kultur jaringan, jadinya kerjaan mereka lumayan banyak. i had fun working with them -- kalau aku dengar cerita asisten kelompok lain, sepertinya kelompok pencilku ini yang paling sedikit masalahnya :")
di foto ini, mereka gawe sampai hampir jam sebelas malam. Kiem berbaik hati mau nemenin aku sampai selesai, dan ketika kami naik ke lab lantai 4, anak-anak mengajak kami untuk main sambung kata dengan penalti: yang gagal menyambung kata harus melakukan truth or dare. aku jadi tahu beberapa rahasia mereka :p but we had a promise that whatever happened there stays there! btw aku nggak pernah kena karena aku selalu berhasil menyambung katanya, hehehe #pro
di bulan ini, aku mendapat instruksi bahwa aku harus PCR untuk melengkapi hasil TA-ku; begitu juga dengan Audie dan Kamal. maka PCR-lah kami; dan sayangnya proses PCR ini tidak selancar yang kami harapkan (although sebenarnya PCR Audie lebih mendingan daripada aku dan Kamal). bulan ini kami intens nge-lab, bersamaan dengan datangnya bulan Ramadhan -- yang membuat munculnya foto ini:
ini adalah foto penghuni lab Gene di suatu sore hari di awal bulan Ramadhan. aku, Audie, Sigit, dan Aul cari buka puasa sama-sama di depan Salman, dan ternyata banyak sekali pilihannya. aku sendiri beli es kelapa; Aul beli es jeruk kelapa -- sebuah kombinasi yang aku tidak menyangka ternyata enak juga rasanya.
keesokkan harinya, kami kembali buka bersama di kampus. kali ini, bareng teman-teman Biologi 2015!
kami bukber sederhana saja; makan bersama di selasar Kebab. makanannya bawa sendiri-sendiri, or in my case: Grabfood McD bareng teman-teman supaya bisa dapat kupon diskon 50%. sambil ngabuburit, kami main game yang kumainkan bersama anak-anak pencilku: sambung kata dengan penalti hehehethis year i didn't have big bukber plans with my old friends, since i had to spend Ramadhan on campus. but instead i got a better, much more fun bukber with them!
hariku di bulan Mei berlanjut dengan presentasi akhir pencil Protum. in picture: aku dan kak Ristag berfoto bersama anak-anak pencil kami memegang hadiah dari mereka.
episode bukber selanjutnya adalah bukber lab GBM di ruang seminar lantai 3. kami makan-makan disponsori takjil dan dinner oleh lab gene, bersama anak-anak dan dosen-dosen gene juga. selama acara, kami tertawa-tawa sendiri karena mainan filter Snapchat yang lagi hits:
in picture: Fidya bersama Anwar Hadid
the rest of my May 2019 looked like this:
bulan ini benar-benar diisi dengan elektroforesis setiap harinya. capek? tentu saja; apalagi karena PCR-ku tidak berhasil juga setelah berkali-kali; sementara punya Audie sudah oke. merasa tertinggal? tentu saja. melihat teman-teman lain mempersiapkan seminar dengan data sudah selesai diolah dan skripsi sudah ditulis membuatku agak down. tapi, dari hari ke hari aku diingatkan oleh Tuhan bahwa aku bisa melalui ini dan aku punya support system berupa teman-teman yang baik.
jadi, aku harus tetap
!
6. June
bulan ini dimulai dengan fakta bahwa aku belum selesai juga nge-lab, padahal sudah seminggu lagi menuju Idul Fitri.
aku dan Audie (serta Nasya yang datang kemudian) masih pergi ke kampus h-3 Lebaran. kampus sudah 'ditutup'; agar kami dapat masuk, kami harus daftar dulu di pos satpam di Gerbang Depan, memakai name tag, dan mengisi form untuk memastikan kami sudah mematikan lagi peralatan listrik yang kami pakai sebelum pulang. pertama kalinya aku masih di kampus sampai 'se-telat' ini :')
setelah itu, aku pulang ke bekasi dengan dijemput orangtuaku, dan pada hari Lebaran, Prani video call kami! (minus Audie yang katanya lagi jalan-jalan).
Prani mau cerita banyak, tapi sayang ia dan Sigit susah sinyal, jadinya video call kami cuma diisi dengan 'hah??' 'gimana?' 'kenapa?'. akhirnya kami beralih ke chatting. waktu kami video call, rasanya seperti simulasi bagaimana kami bakal mengobrol setelah berpisah sesudah lulus nanti :')
tidak lama-lama di rumah, aku segera kembali ke Bandung untuk lanjut nge-lab lagi, sekaligus persiapan seminar.
aku bertemu dengan dia untuk pertama kalinya:
yep, dia adalah Baymax seukuran rice cooker yang fungsinya adalah untuk qPCR!
pengalaman qPCR sangat menarik dan berharga buatku. meskipun pada akhirnya aku nggak jadi pakai hasil qPCR, skill dan pengetahuan yang sudah aku dapat tidak sia-sia, kok.
meskipun sibuk nge-lab, aku ternyata tetap punya pengalaman jalan-jalan sama teman-teman bulan ini.
in picture: aku, Audie, dan Tommy jalan-jalan di lapangan Gasibu.
ceritanya, kami bertiga mau tes TOEFL prediction sebagai syarat kelulusan. sudah janjian pagi-pagi di BLCI Tamansari, ternyata kami terlambat beberapa menit. untung saja Sigit memberi saran kami untuk tes di LPKA di Surapati; kami tidak jadi pulang dan langsung pergi ke sana.
sementara menunggu hasil tes selama satu setengah jam, we killed time by jalan-jalan ke lapangan Gasibu -- another first time for me. tiba-tiba Tommy diminta ke kampus; tinggallah aku dan Audie dan kami jalan-jalan ke Taman Lansia dan Museum Pos yang tidak jauh dari sana.
akhirnya, tibalah minggu seminar. Nasya, aku, Audie, dan Sigit mendapat giliran seminar di hari Kamis; sementara Kamal di hari Rabu.
aku dan Audie masih nge-lab seperti biasa, dan selesai nge-lab, kami latihan seminar bersama Tommy sampai tengah malam. stress? tentu saja. terasa sekali aku belum siap dan tugas akhirku benar-benar 'berantakan'.
semua bentuk stress ini berujung pada aku yang demam dan sakit perut pada h-1 seminar. hari itu kami semua latihan bersama bu Fenny -- which made me feel a lot better karena semua kebingunganku bisa dibicarakan. setelah latihan itu, aku, Sigit, dan Audie latihan bersama Bundo, Feni, dan Esti di Miktek. saat latihan inilah aku mulai merasa meriang dan demam. benar saja; badanku tidak kuasa membaca selembar jurnalpun malam harinya. aku sudah 'bodo amat'; aku cuma berharap yang penting aku tidak sakit perut saja saat seminarku esok.
hari seminar datang; syukurlah aku sudah merasa lebih baik, meskipun aku tidak berani makan siang karena takut sakit perut. aku maju pertama di sesi siang, jam 13; diikuti Sigit dan Audie. seminar-ku diuji oleh Pak Indra dan Bu Azza; dan aku mendapat beberapa masukan baik dari beliau-beliau ini.
seminarku ditonton hanya beberapa orang; mungkin karena teman-teman yang lain juga sedang sibuk menyiapkan seminar dan karena ini waktu libur semester.
perasaanku setelah seminar: lega; karena sudah bisa fokus menyiapkan sidang -- meskipun tentunya belum benar-benar lega.
setelah seminar, Bu Fenny mengajak kami ngobrol dan memberitahu bahwa kami mungkin tidak feasible untuk ikut kloter Sidang untuk wisuda Juli; dan akhirnya kami semua berencana sidang di termin satu Oktober. jujur, aku sangat lega dan bersyukur atas keputusan ini.
another memorable event this month for me: my 22nd birthday.
7. July
bulan ini adalah bulan yang penuh rasa sayangku kepada teman-teman.
hari pertama di bulan ini kuisi dengan nonton Parasite di CGV PVJ bersama Dila, Prani, Sigit, dan Audie.
bulan ini adalah bulan yang penuh rasa sayangku kepada teman-teman.
hari pertama di bulan ini kuisi dengan nonton Parasite di CGV PVJ bersama Dila, Prani, Sigit, dan Audie.
Parasite keren sih -- we left the theater mind-blown dan khususnya buat aku, aku tidak bisa berhenti memikirkan film ini sampai dua hari berikutnya.
keesokkan harinya, aku, Kiem, dan Audie pergi ke Big Bad Wolf book fair di Kota Baru Parahyangan.
kami pergi ke sana naik motor. melihat di maps, rasanya Padalarang 'dekat' saja; hanya belasan kilometer dari Dago. rasanya kami sudah pernah motoran lebih jauh; ke Lembang and back puluhan kilometer. tapi, kami lupa mempertimbangkan fakta bahwa ini adalah Cimahi-Padalarang di siang hari yang panas dan penuh debu serta kemacetan.
setelah satu jam di atas motor, kami sampai di lokasi -- dan ternyata bertemu Leny dan Eileen yang ke sana naik kereta api lokal (a convenient option yang tidak aku pertimbangkan -_-). setelah belanja buku, kami makan siang-sore di ruko dekat sana (tapi tidak dekat banget sih). kami jalan kaki, dan buatku rasanya seperti sedang ada di BSD.
kami pulang ke Bandung dan menempuh perjalanan yang lebih macet lagi, karena jam pulang kantor.
Biologi 2015 dipersatukan oleh adanya satu agenda krusial: Wisuda Juli. ini adalah wisuda pertama untuk angkatan kami; batch pertama teman-teman kami lulus dan cabut duluan dari ITB. untuk itu, kami bertekad untuk menjadikan wisuda ini berkesan bagi mereka; dengan cara bikin video ucapan dan perform angkatan yang epic.
namun, sebagaimana tabiat angkatan kami, tetap saja semua baru bisa terealisasi dengan cara deadliner :D
kami seangkatan dipersatukan kali ini dengan keharusan bikin video ucapan, video aib, dan perform angkatan. senangnya, ramai sekali teman-teman yang mau berpartisipasi dalam hal ini. senang sekali kumpul-kumpul lagi bersama orang-orang yang sudah jarang bertemu karena dipisahkan tugas akhir.
akhirnya, tibalah minggu wisuda.
aku ikut nonton Syukwis KM, dan pertama kalinya buatku menonton OSD Tambang.
bintang tamunya adalah Reality Club. malam itu, aku bersama Kiem, Esti, Kira, Afri, Rima, dan kawan-kawan lainnya, ingin ikut bernyanyi meskipun kami tidak tahu lagu-lagunya -- alhasil kami nyanyi asal saja dengan bermodalkan lirik lagu hasil googling dan improvisasi sendiri :D
kemudian, datanglah acara Wisnight Nymphaea. rasanya saat ini adalah saat hampir semua anggota angkatan kami kembali berkumpul setelah berbulan-bulan berpisah. malam itu, kami menampilkan perform angkatan kami, persembahan untuk teman-teman yang diwisuda. awalnya format performnya adalah drama musikal; tapi lama kelamaan berubah jadi OVJ dengan pemeran utamanya adalah Bundo, Kira, dan Natha. kami mempersiapkan itu semua hanya dalam dua hari; dan melihat dari audiens yang berhasil tertawa terbahak-bahak, ternyata kami berhasil :)
senang sekali rasanya malam itu; sekaligus sedih karena baru terasa keharusan berpisah dengan teman-teman kami. banyak teman-teman baikku yang wisuda lebih dulu; misalnya Esti dan Mentari yang sudah menjadi teman jalan kakiku ke kampus selama hampir empat tahun. aku tidak bisa menahan haru saat mereka memelukku.
akhirnya, hari wisuda.
aku, Kiem, Audie, Fattre, Dini, Dila, dan Ken patungan membelikan hadiah wisuda buat teman-teman. here's us posing with Arum
here's all Bio 2015 yang datang ke arak-arakan.
karena sudah mau sidang bulan depan, aku dan teman-teman mulai mencicil belajar dan finalisasi skripsi. we began frequenting cafes and other places to study; beberapa kali sampai malam hari. rekan belajarku paling sering adalah Prani dan Sigit.
in picture: sigit dan aku yang sedang pusing skripsi bareng-bareng di Kiputih Satu.
di foto ini seharusnya juga ada Prani, tapi ia tidak jadi datang karena mendadak ia pergi ke Kalimantan lagi untuk hadir di proses release 'anak-anak asuhnya'. btw, event ini diliput berbagai media juga!
buat melengkapi bulan ini, aku tidak lupa quality time dengan Dila.
kami jalan-jalan di downtown Bandung, mengawali malam dengan makan steamboat di Cibadak, jalan-jalan ke Alun-alun dan melihat rasi bintang dari handphone, serta akhirnya beli es kopi awan di Kopi Toko Djawa (which is my favorite place in Bandung).
8. August
bulan ini adalah bulan penuh tantangan buatku karena akhirnya aku sidang!
bulan ini diawali dulu dengan hecticnya mengumpulkan syarat-syarat sidang; kemudian berlanjut dengan intensif belajar materi pelajaran sejak TPB.
tapi, di antara itu semua, awal bulan ini aku 'malah jalan-jalan' sebelum sidang ke Semarang :D
in picture: Ambarawa, Aug 2019
kami ke Semarang untuk menghadiri pernikahan anak dari sepupu mama -- keluarga yang aku belum pernah temui sebelumnya. btw, di tanggal-tanggal aku pergi ini, teman-teman Banana sedang hectic mengurus WCP di kampus :') meanwhile aku pergi dan jalan-jalan dan wisata kulineran di Semarang hehehe
jalan-jalan lainnya sebelum sidang adalah bersama Dini, Fattre, Dila, Kennard, dan Audie; mencoba makan di Takolada, dekat SMA-nya Fattre. tempatnya lucu sih kalau dari foto itu, hehehe. masakan yang disajikan masakan jepang dan masakan korea -- hence the korean decor. aku lupa kenapa kami tiba-tiba pergi ke sana; kayaknya sih itu terjadi setelah belajar sidang bersama-sama..
perjalanan belajar sidang berlanjut melibatkan lebih banyak orang:
batch sidang Oktober kami belajar bersama ramai-ramai di himpunan (dengan bantuan Tommy). 'member tetap' grup belajar kami adalah Sigit, Audie, Alya, Fidya, dan Natha -- kami beberapa kali belajar bersama; bahkan di hari Sabtu.
sampailah kami di hari keluarnya jadwal sidang. aku dijadwalkan sidang tanggal 15 Agustus, sedangkan Audie dan Sigit di tanggal 14; sehari lebih awal. di minggu ini, rasanya aku tidak sanggup lagi meng-handle belajar dengan banyak orang; jadinya aku mengajak Sigit dan Audie untuk belajar bertiga saja.
in picture: kami bertiga belajar di perpus
keesokkan harinya, aku tetap pergi ke kampus untuk melihat Audie, Sigit, dan Kamal sidang. sidang mereka dijadwalkan mulai pukul satu, dan aku sudah di kampus setelah zuhur. aku yang baru sidang esok hari, ikut degdegan dan tegang melihat mereka satu persatu masuk ke ruangan dan keluar lagi dengan ekspresi bermacam-macam: Audie lega, Sigit terlihat campuran lega dan kesal, Kamal tertawa-tawa (oiya, Natha juga sidang di hari ini -- dan ekspresinya mirip Kamal ketika keluar ruangan). ketika mereka dipanggil masuk ruangan untuk diumumkan hasilnya, beberapa saat kemudian salah seorang dosen memintaku untuk masuk ruangan untuk membantu ambil foto -- dan saat itulah aku tahu mereka semua lulus. aku menyalami mereka langsung dalam ruangan.
setelah itu, kami turun ke belakang kebab untuk foto bersama. Prani dan Dila sudah standby di bawah dengan membawa x-banner dan selempang buat Audie dan Sigit; dan berfotolah kami bersama-sama.
hari sudah maghrib dan kami tidak bisa berfoto di Plawid dengan baik, jadi aku pulang berjalan kaki bersama Prani, sambil memikirkan bagaimana sidangku besok. malam itu, aku tidak belajar lagi; hanya mengulang presentasi sekali, membaca draft publikasi, mereview catatanku, lalu tidur lebih awal.
keesokkan harinya, aku bangun di pagi hari, mengulang presentasi sekali, lalu sarapan dan berangkat ke kampus. aku dijadwalkan sidang di pukul delapan, jadi pukul tujuh aku sudah menyiapkan ruangan, proyektor, dan laser pointer. aku ditemani Kiem dan Rizal -- thank God ada mereka yang menemani aku, karena aku benar-benar anxious pagi itu. akhirnya, pukul delapan pak Husna datang dan sedikit bercanda bilang, "dosen yang lain belum datang nih, Nis, kamu sidangnya emang jadi hari ini????"
:")
aku mengirim WA pada bu Fenny, dan dijawab bahwa ternyata dosen-dosen sepakat memulai sidang pukul 8.30 saja.......
akhirnya waktu yang ditunggu tiba; dosen-dosen berdatangan; dan aku diminta keluar ruangan. beberapa saat kemudian, saat penentuan hasil belajarku selama empat tahun pun tiba.
pengujiku adalah bu Rizkita dan pak Indra -- both asked good questions and gave good advices. tetap saja; rasanya satu jam dalam ruangan itu seperti tidak ada ujungnya.
akhirnya, selesailah satu jam itu; aku keluar ruangan dengan perasaan yang campur aduk. agak lega, namun tetap ada rasa kecewa karena aku tahu aku bisa lebih baik dari ini. dengan perasaan inilah aku memaksa diri untuk pergi sarapan bersama Kiem, Sigit, dan Rizal -- just to take my mind off this.
setelah giliranku, tiba giliran Nasya, lalu Fidya. ekspresi keduanya saat keluar ruang sidang mirip seperti apa yang aku rasakan; cukup emosional though. beberapa saat setelah Fidya keluar ruangan, kami dipanggil masuk kembali oleh pak Husna untuk pengumuman; dan syukurlah kami bertiga lulus sidang dengan nilai yang 'sangat baik', kata bu Fenny. kami diberi nasihat dan beberapa petuah, lalu berfoto bersama.
keluar dari ruangan, kami bersiap turun ke lantai satu dengan lift -- tapi saat lift membuka, keluarlah Dila dan Prani dan mereka memelukku dan memberikan hadiah serta selempang. kami bersama-sama turun ke lantai satu dan pergi ke belakang kebab untuk foto bersama. tidak lama setelah itu, datang Audie dan kami foto bersama-sama di sana dan di Plaza Widya.
in picture: kami + balon kuning banana dari kak Mei dan kak Septhy
kami tidak lupa berfoto bersama geng TA Banana angkatan 2015:
sesudah foto-foto, kami pergi ke Lab Ekologi untuk menunggu sore -- menunggu Gerina dan Tin selesai sidang. sambil menunggu, aku, Prani, Audie, dan Sigit GrabFood Domino's yang sedang promosi -- dan sore itu kami pesta pizza berempat (Dila sudah makan duluan).
hari itu, rasanya lega sekali sebuah beban berat sudah terlepas dari pundakku. aku beristirahat dengan tenang malam itu...
hari Minggu di minggu itu, angkatan kami diminta untuk mengisi Malam Swasta dalam program PPAB himpunan kami. aku tidak banyak bicara; hanya berdiri dan membantu menanyai peserta di beberapa waktu. malam itu, kami sekali lagi berkumpul sebagai satu angkatan, setelah waktu yang sudah lama sekali rasanya.
di hari Senin, kami menghidupkan kembali rencana pergi ke Rancaupas bersama Kiem, Audie, dan Rizal. kami sudah berencana pergi di awal tahun, tapi rencana kami batal karena terhalang musim hujan. rencana ini sangat dadakan dan kami bahkan belum menyiapkan kayu bakar serta logistik lainnya. Kiem sudah mengingatkan kami bahwa Rancaupas sangat dingin, tapi aku dan Audie agak 'ngeyel' dan bersikeras tidak perlu membawa kayu bakar. Kiem tetap membawa bensin dan korek, sih (which would be our lifesaver later, hehe..). Senin siang aku pergi membeli sedikit perbekalan ke Borma: Pop Mie, minuman hangat, dan makanan lain. Selasa dini hari, pukul dua pagi, kami berangkat dari depan kost-ku dengan motor -- aku dibonceng Kiem, Rizal dibonceng Audie.
ternyata, perjalanan ke Rancaupas di dini hari bukanlah perjalanan yang mudah. jarak yang jauh, dinginnya udara, dan minimnya penerangan di perjalanan membuatku beberapa kali merasa takut -- apalagi beberapa kali motor Kiem tiba-tiba agak 'struggling' untuk tetap bergerak di jalanan menanjak. kami berhenti sebentar di pom bensin terakhir sebelum sampai, dan di sanalah aku baru menyadari bahwa aku agak 'underestimate' dinginnya Rancaupas. kukira aku sudah mengalami malam paling dinginku di Sunrise Camp Gunung Sindoro -- namun kali ini ternyata tidak kalah dinginnya. kami melanjutkan perjalanan sampai ke Rancaupas; dan sampailah kami di sana sekitar pukul 3.30.
kami pergi ke area perkemahan, lalu duduk di sana menunggu terbitnya matahari. udara begitu dingin, sehingga kami akhirnya memutuskan membuat api unggun dari sisa-sisa kayu bakar yang dibawa orang lain yang berkemah. kami mengumpulkan kayu dan berkat adanya bensin dari Kiem, kami punya api unggun kami sendiri. belum pernah aku merasa begitu nyaman karena adanya api.
sambil menunggu matahari terbit, kami coba berfoto dengan bintang. aku, Kiem, dan Audie semua mendapat foto bersama langit penuh bintang -- yang sayangnya cahayanya agak tertutup oleh terangnya bulan malam itu.
sesudah puas foto-foto, kami memasak Pop Mie perbekalan dengan air panas yang kami bawa. sayangnya, air panas kami ternyata terlalu sedikit; dan akhirnya kami bagi-bagi makanan yang bisa dimasak saja.
idak lama kemudian, subuh datang, dan terbitlah matahari.
in picture: the boyz wit the smol bonfire
matahari terbit di Rancaupas rupanya sangat indah, dan kabut yang ada di sana menambah indahnya suasana itu. dari keindahan itu, aku berhasil mendapatkan foto-foto bagus -- misalnya foto mas Kiem yang ini:
not to sound cocky, but i really think that ini foto terbagus yang pernah kuambil di tahun ini :D
setelah puas foto-foto, kami kembali pulang ke Bandung dengan agak bergegas; karena Audie katanya berencana untuk membantu adiknya servis motor siang itu. kami berangkat ke Bandung sekitar pukul tujuh pagi. perjalanannya terasa jauh sekali; dan kondisi kami yang belum tidur, kelaparan, dan kedinginan, membuat perjalanan ini terasa tidak ada habisnya. beberapa kali aku hampir tertidur di atas motor -- a dangerous thing to do karena Kiem memacu motor dengan sangat kencang dan jalanan di atas gunung yang berkelok-kelok. later i found out that Kiem ternyata juga beberapa kali hampir tertidur. perjalanan ini menjadi salah satu perjalanan paling mendebarkan yang pernah kualami. beberapa kali kami terpisah dengan Audie dan Rizal di tengah jalan -- a risky thing karena orang yang stand by dengan Google Maps hanya aku. at one point kami terpisah jauh; kami harus belok kanan, tapi Audie malah terus lurus. kami berbalik arah mengejar Audie dan Rizal sampai cukup jauh. di Bandung, kami tidak lagi melihat mereka setelah melewati bandara Husein. Kiem langsung mengantarku ke kost, namun aku mengajaknya sarapan di PDAM sebelum pulang -- karena kami kelaparan dan kedinginan. jam sepuluh pagi, aku pulang, mandi, dan tidur sampai siang.
di hari Selasa itu, aku dan Audie juga sudah ada agenda lain bersama Dila, Prani, dan Sigit: masak-masak daging kurban yang sudah kusimpankan sejak Idul Adha. kami berencana untuk pergi ke apartemen Audie, masak-masak dan makan-makan di sana di sore hari. aku baru bangun tidur pukul dua siang, dan langsung bersiap untuk pergi ke Riau Junction untuk belanja bahan makanan bersama Sigit. selesai belanja, kami terus menelepon Audie, namun tidak juga diangkat -- ternyata dia sama sepertiku; sangat tepar sehingga masih tidur sepulang dari Rancaupas. akhirnya kami meluncur ke tempat Audie setelah ashar.
di hari Selasa itu, aku dan Audie juga sudah ada agenda lain bersama Dila, Prani, dan Sigit: masak-masak daging kurban yang sudah kusimpankan sejak Idul Adha. kami berencana untuk pergi ke apartemen Audie, masak-masak dan makan-makan di sana di sore hari. aku baru bangun tidur pukul dua siang, dan langsung bersiap untuk pergi ke Riau Junction untuk belanja bahan makanan bersama Sigit. selesai belanja, kami terus menelepon Audie, namun tidak juga diangkat -- ternyata dia sama sepertiku; sangat tepar sehingga masih tidur sepulang dari Rancaupas. akhirnya kami meluncur ke tempat Audie setelah ashar.
menu yang kami masak adalah beef cheese sandwich. resepnya kami dapatkan dari video yang ditemukan Audie di Youtube. sambil masak-masak, kami ngobrol dan karaokean. one thing that i remember adalah kami banyak menertawakan lagu Lucinta Luna 'bobok di mana' x Sam Smith 'how do you sleep'. kami throwback juga saat-saat memasak mie produk SNP Corp untuk kelas MBK.
malam itu, aku pulang ke kost dengan perasaan bahagia; sangat bersyukur aku dikelilingi oleh orang-orang baik dalam kehidupanku.
event berikutnya di bulan ini: menghadiri pernikahan kak Zahra bersama Prani dan Dila.
kak Zahra adalah mahasiswa doktor Biologi. kami mengenal kak Zahra karena waktu kami semester enam, kak Zahra juga mengambil kelas Mikrobiologi, dan sekelompok praktikum bersama Prani dan Dila. ternyata, ayah kak Zahra adalah teman papaku ketika kuliah dan masih di Menwa! dunia yang sempit memang..
minggu berikutnya, hidupku diisi dengan hari-hari menjadi LO untuk profesor Susumu Uchiyama dari Osaka University, yang berkunjung ke ITB dalam event World Class Professor. aku ditemani oleh Nasya, kak Grace, dan kak Septhy; serta ocassionally: Sigit. Sigit dan aku makan siang bertiga dengan profesornya di hari pertama ia datang :D
sisa hariku di bulan Agustus diisi dengan melengkapi syarat-syarat yudisium, dan tetap ke kampus untuk bertemu teman-teman. pasca sidang, aku lebih sering pergi ke lab Ekologi untuk hang out bareng Dila, Ken, Fattre, dan Dini. kadang-kadang Sigit dan Audie juga bergabung di sinii..
malam itu, aku pulang ke kost dengan perasaan bahagia; sangat bersyukur aku dikelilingi oleh orang-orang baik dalam kehidupanku.
event berikutnya di bulan ini: menghadiri pernikahan kak Zahra bersama Prani dan Dila.
kak Zahra adalah mahasiswa doktor Biologi. kami mengenal kak Zahra karena waktu kami semester enam, kak Zahra juga mengambil kelas Mikrobiologi, dan sekelompok praktikum bersama Prani dan Dila. ternyata, ayah kak Zahra adalah teman papaku ketika kuliah dan masih di Menwa! dunia yang sempit memang..
minggu berikutnya, hidupku diisi dengan hari-hari menjadi LO untuk profesor Susumu Uchiyama dari Osaka University, yang berkunjung ke ITB dalam event World Class Professor. aku ditemani oleh Nasya, kak Grace, dan kak Septhy; serta ocassionally: Sigit. Sigit dan aku makan siang bertiga dengan profesornya di hari pertama ia datang :D
in picture: oleh-oleh dari Uchiyama Sensei dari Jepang -- kalau tidak salah namanya Castella
in picture: Dila dan panda virtual teman barunya
9. September
hari-hariku di bulan September mulai menjadi sibuk lagi, karena aku dan teman-teman diminta untuk menjadi research assistant banana group oleh bu Fenny. aku, Audie, Sigit, dan Kamal diberi tugas untuk menyelesaikan proyek biodiversitas pisang Galunggung dan Maluku; lebih spesifiknya adalah diversitas berdasarkan ITS2. kerjaan kami tidak terbatas pada itu saja, tho. misalnya, awal bulan September ini kami habiskan dengan membersihkan es di kulkas -20 C di lab di PAU.
in picture: Sigit the ice-man
malamnya, kami makan malam di Dimsum 63, restoran dimsum yang baru buka di dekat Ciumbuleuit.
karena baru buka, harga dimsum-nya masih promo. they're quite good -- sepadan antara rasa dan harganya.
sisa minggu itu kami lalui dengan melakukan isolasi DNA pisang-pisang dari Galunggung dan Maluku, yang kami ambil saat ekspedisi tahun lalu. kami menggunakan kit; tidak dengan metode manual -- dengan pertimbangan untuk menghemat waktu dan tenaga karena banyaknya jumlah sampel yang harus kami tangani. syukurlah, kami tidak menghadapi masalah seperti yang kami alami untuk DNA tongka langit untuk tugas akhir dulu. setelah isolasi DNA, kami langsung PCR dengan primer ITS2. sekali lagi, hari-hariku disibukkan oleh PCR.
event di bulan ini: Anggarasaka 2019. sama seperti tahun lalu, acara diadakan di Bandung Creative Hub. aku datang janjian bersama Sigit, namun bertemu Kamal, Rizal, dan Audie di sana. the strangest thing happened there: ternyata, sekolah SMA-ku (AAIS4 Kemang Pratama) ikut lomba yang diselenggarakan Anggarasaka -- dan aku bertemu guru sejarah/sosiologiku dulu: Pak Jamal. rasanya aneh sekali bertemu guru sekolah di luar sekolah; terutama ketika kamu sudah menjadi alumni selama empat tahun.
sore harinya, aku, Sigit, Audie, dan Rizal berjalan-jalan ke TSM untuk jajan dan makan. kami berjalan kaki karena mempertimbangkan jalanan yang sangat macet -- dan kami diarahkan melalui jalan memotong oleh Google Maps.
kami melewati lorong dan jalanan kecil; dan senang sekali aku menjumpai dinding cantik ini di golden hour. kami sampai di TSM, makan di Bakmi GM, lalu kembali ke BCH setelah muter-muter sedikit. kami kembali melalui jalan yang sama dengan sebelumnya, sambil mengobrolkan banyak hal.
event lain di bulan ini adalah menonton teman-temanku seminar di termin dua untuk wisuda Oktober; termasuk Prani dan Dila!
karena sudah agak lega, aku bisa pulang ke rumah sejenak untuk beristirahat. di rumah, aku banyak jalan-jalan bersama Mama, serta juga sempat jalan-jalan bersama Inta!
bersama mama, aku jalan-jalan ke GI dan makan the Halal Guys for the second time in my life.
bersama Inta, aku jalan-jalan ke TeamLabs Future Park yang ada di Gandaria City. kami berencana jalan-jalan dengan transportasi umum Jakarta. dari Bekasi, kami naik KRL ke Salemba, untuk ke Pasar Kenari -- katanya, di sana kami bisa menemukan banyak buku bagus dengan harga murah. namun Pasar Kenari tidak seperti yang kami bayangkan; mungkin karena pilihan bukunya lebih banyak buku pelajaran dan buku-buku fiksi yang bukan selera kami, jadinya kami tidak belanja apa-apa di sana. kemudian, kami langsung ke Gandaria City untuk makan siang dulu, lalu langsung ke Future Park. tempatnya bagus, art-nya keren -- tapi buat kami yang masih mahasiswa, harga tiketnya lumayan pricey, meskipun sudah pakai harga pelajar. pulangnya, kami memutuskan untuk naik bus saja, dan kami naik dari Halte Panin di Senayan. karena jam pulang kantor, busnya superpenuh; kami hanya kebagian duduk di lantai bus :") so dangerous karena beberapa kali, saat pintu busnya terbuka, mbak-mbak yang duduk di lantai dekat pintu bus hampir terjatuh :"). di saat inilah aku memutuskan bahwa kalau bisa, aku tidak mau jadi orang yang harus commuting Bekasi-Jakarta setiap hari, kalau harus begini caranya...
the next week, tibalah masa-masa teman-teman peserta termin dua Oktober untuk sidang!
hari-hariku dipenuhi memberi ucapan selamat dan berfoto bersama teman-teman yang sudah lulus sidang.
di hari terakhir sidang, yang juga merupakan tanggal-tanggal mendekati deadline pengumpulan syarat yudisium, aku, Dila, Prani, Sigit, dan Audie 'photoshoot' dadakan di itebe dengan selempang sarjana kami. wow, that was such a good time.
hari itu, aku bahagia sekali.
di minggu terakhir bulan September, Inta datang ke Bandung!!! dia datang ke Bandung karena ikut conference di Aula Barat, di kampus. akhirnya, setelah selama ini, kami bisa juga jalan-jalan di Bandung!! kami jalan-jalan dan mampir di Kopi Toko Djawa -- my favorite place to be in Braga.
kami pergi sesudah Inta mengurus sertifikat conference -- yang ternyata agak bermasalah. dalam keadaan agak bete, untung saja di Kopi Toko Djawa tidak terlalu ramai, sehingga kami dapat tempat dan bisa memesan makanan juga: kentang goreng salted egg-nya ternyata enak juga. sambil menunggu minuman kami jadi, kami melihat-lihat ke lantai atas, di mana terdapat toko barang-barang keren that left us all mupeng dan sedikit menyesal hanya punya uang yang terbatas. sesudah dari sana, kami mencari tempat sholat dan kami sholat di Braga Citywalk. kemudian, kami memutuskan mau mencoba naik Bandros malam, dan pergilah kami ke Taman Balaikota. tiba-tiba, di tengah jalan, Inta sadar bahwa ia meninggalkan sertifikat (yang sudah susah payah diurusnya di itebe) di Toko Djawa -- jadinya kami putar balik dulu.
kami sampai di Taman Balaikota, lalu melihat satu Bandros yang kosong, tapi ada keluarga lima orang yang sedang menanyakan jadwal berangkatnya. ternyata, kalau hanya sedikit orang yang mau naik, Bandros-nya tidak mau jalan :") maka kami pun batal naik Bandros, dan pergi ke kost-ku untuk lanjut ngobrol.
rasanya belum puas berpetualang dengan Inta di Bandung. semoga di masa depan lebih banyak kesempatan tersedia!
10. October
bulan yang jadi highlight kehidupanku!
hari-hariku di awal bulan diawali dengan persiapan wisuda: berburu kebaya, kerudung, dan perintilan lain untuk wisuda. aku berburu bersama Dila. pertama-tama, kami pergi ke Pasar Baru -- another first time visit-ku di tahun ini. kami berhasil mendapat kebaya dengan harga di bawah 150 ribu saja~ kemudian, kami lanjut jalan-jalan ke BIP untuk lihat-lihat baju bertema retro, untuk Wisnight; serta kacamata hitam buat arak-arakan ahahaha. puas dari BIP, kami lanjut ke 23 Paskal -- kali ini bukan bertujuan belanja tapi hanya untuk lihat-lihat :')
in pic: kami numpang foto di Mr. DIY saat pilih-pilih kacamata hitam
itulah pertama kalinya aku pergi khusus untuk shopping baju bersama another girl frienddd.hari Senin berikutnya, aku dan teman-teman take video untuk video wisudawan yang akan ditampilkan saat Wisnight. sebenarnya ada tiga kali kesempatan: hari Sabtu dan Minggu, dan hari Senin -- dan aku memilih hari Senin. di hari itu, kami awalnya bingung memilih lokasi 'photoshoot', tapi kemudian ada yang mencetuskan ide lokasi di rooftop PAU lantai 7. pergilah kami ke sana bersama-sama; untungnya, pintu belum dikunci. sesampainya di lokasi, kami diminta membagi diri menjadi tiga tim. karena total orang yang ikut ada 12, kami membagi diri menjadi tiga tim dengan masing-masing empat orang. aku se-tim dengan Kiem, Kamal, dan Nasya. masing-masing tim kemudian memilih lokasi shoot-nya.
selain itu, aku juga melakukan 'photoshoot'-ku sendiri, dengan Kiem, Kamal, dan Nasya sebagai modelnya. i got some really good pictures that afternoon!
hari Rabu, dalam rangka melengkapi pengalamanku di Bandung sebelum pulang, aku mengajak Kiem naik Bandros. awalnya, kami pergi dan menunggu bus-nya di taman Balaikota; tetapi entah kenapa bus-nya tidak datang juga. jadi, kami pergi ke Alun-alun karena berpikir bahwa mungkin jadwal bus di sana lebih banyak dan lebih pasti. benar saja -- begitu kami sampai, kami langsung melihat ada petugas di sana, dan ternyata jadwal bus berikutnya masih cukup lama. sambil menunggu, aku menemani Kiem sarapan di Yoshinoya Yogya Kepatihan. dengan kupon diskon dan membayar pakai Dana, harga makanan Kiem hanya 12 ribu~
kami naik Bandros warna putih, yang rutenya adalah 'sejarah Bandung'. puas keliling-keliling, Bandros kembali lagi ke Alun-alun. aku dan Kiem bingung harus membayar berapa untuk ongkosnya, tapi kemudian petugasnya bilang 'seikhlasnya saja' -- dan akhirnya banyak penumpang yang tidak membayar; including us :").
the next week, rangkaian acara wisuda dimulai.
hari Senin di minggu itu kuisi dengan Syukuran Wisuda Lab GBM untuk periode Juli dan Oktober 2019. agendanya adalah makan-makan nasi tumpeng di ruang seminar lantai 3. wisudawan diminta menyatakan kesan dan pesannya selama bekerja di Lab Gene, dan kami juga mendapatkan suvenir mug KK GBM SITH. sesudah syukwis-nya selesai, kami dan teman-teman wisudawan Oktober berkumpul di ruang seminar untuk membuat video ucapan buat teman-teman yang belum wisuda.
hari berikutnya, agenda Wisokto berikutnya adalah Syukwis Terpusat dari KM ITB di Lapcin. agendanya adalah makan malam dan dilanjut menonton perform dari perwakilan-perwakilan lembaga mahasiswa, dan diakhiri perform dari Adera sebagai bintang tamu. sambil menunggu Adera, aku dan teman-teman main kartu di kursi-kursi area Arsi. akhirnya, saat tiba giliran Adera tampil, kami kembali ke Lapcin dan berhasil menyelinap sampai di barisan paling depan.
hari Rabu adalah hari kami dijadwalkan mengambil toga di Annex. pengambilannya dimulai pukul delapan pagi, jadi aku dan Dila berangkat jalan kaki ke sana jam delapan pagi. ternyata, sesampainya kami di sana, antrean sudah panjang sekali; dan kami bahkan sempat salah mengambil antrean.
sesudah mendapat toga masing-masing, kami lanjut berfoto-foto di Annex, lalu lanjut lagi berfoto di kampus siang harinya.
in picture: wisudawan oktober Nymphaea mengelilingi Indonesia
in picture: banana '15 bertoga
hari Kamis adalah hari Wisnight Nymphaea. temanya adalah Retro Party. acara dimulai pukul tujuh malam, jadi kami diminta berkumpul pukul enam sore. kami pergi ke lokasi acara (yaitu di selasar Kebab) bersama-sama, dan di sana kami disambut panitia, teman-teman di himpunan, dan salam himpunan kami. malam itu, kami mendapat suvenir berupa kacamata hitam -- which was great! (seharusnya aku nggak perlu beli kacamata di Mr. DIY ya..).
ini beberapa foto-fotonya:
in picture: wisudawan Oktober 2019 Nymphaea
in picture: Biologi 2015 yang hadir malam itu
hari itu, wisudawan yang cum laude dipanggil ke atas panggung, lalu diberikan medali dan sertifikat. setelah foto bersama di atas panggung, aku dan teman-teman Banana 2015 (minus Kamal yang tidak hadir) berfoto bersama Bu Fenny, Bu Meitha, dan Bu Popi.
hari Sabtu adalah puncak dari rangkaian minggu wisuda itu: hari wisuda dan arak-arakan.
hari itu, aku bangun tidur pukul tiga pagi dan langsung mandi serta make up. make up-ku dibantu oleh adikku -- khususnya untuk make up bagian mata. kami berangkat dari hotel pukul enam pagi, dan sampai di kampus dua puluh menit kemudian. suasana kampus masih sepi, jadi kami bisa mendapat parkir dekat Labbir. sesampainya di sana, kami foto bersama di Plawid yang berkabut; sebelum akhirnya berjalan ke Sabuga melalui Tunnel.
kami sampai di Sabuga, kemudian aku dan orang tua berpisah karena harus masuk dari pintu yang berbeda. rangkaian acara wisuda dimulai; dan katanya wisudaku ini adalah wisuda dengan jumlah wisudawan terbanyak sepanjang sejarah ITB. kami duduk sesuai NIM; aku ditempatkan di pojok kanan, dan sebelah kiriku adalah Audie dan Kamal. rangkaian acara selesai pukul 12 siang, dan kami langsung keluar Sabuga dengan cukup chaos karena banyaknya massa yang bergerak secara serentak.
setelah itu, wisudawan diarahkan ke PMO untuk foto bersama oleh LFM, lalu dilanjutkan arak-arakan. di hari itu, aku benar-benar tidak menyangka banyak sekali orang yang memberiku hadiah. apalagi, tiba-tiba ada Dela dan Yunda; teman-teman SMA-ku yang ternyata benar-benar menghadiri wisudaku :').
hari itu, rasanya aku senang dan bangga -- i've come so far.
---
highlight akhir di bulan Oktober 2019 adalah di hari-hari terakhirnya: ketika aku, Dila, Prani, Audie, Sigit, dan Kennard jalan-jalan ke Padalarang.
kami berangkat pukul tujuh pagi, dengan kereta api. tujuan kami adalah Stone Garden dan Gua Pawon, yang letaknya kira-kira 19 kilometer dari stasiun Padalarang. dari stasiun, kami ke sana dengan GrabCar. kami tiba di sana sekitar jam sembilan pagi. tempat itu sepi sekali; rasanya kami berkunjung dengan privat.
we took good pictures, talked about lots of things, and laughed a lot too.
setelah itu, kami sarapan/makan siang mandatory saat mendaki gunung/bukit di pagi hari: indomie di warung.
dari sana, kami berjalan kaki ke Gua Pawon. lokasinya ada di bawah bukit tempat Stone Garden berada. kami bertanya pada penjaga warung mengenai jalan yang harus ditempuh, dan katanya kami hanya perlu menuruni bukit itu. ternyata, jalan menuju ke sana cukup sulit; rasanya seperti trekking saat turun gunung. matahari Padalarang yang sangat terik juga tidak memudahkan perjalanan kami.
sesampainya di sana, kami lagi-lagi menjadi satu-satunya pengunjung. Gua Pawon ternyata tidak terlalu besar, dan sayangnya sudah banyak vandalisme yang terjadi padanya. gua ini juga menjadi rumah bagi banyak kelelawar, sehingga bau kotorannya sangat menusuk -- meskipun setelah beberapa lama baunya tidak tercium lagi.
hari sudah sore; sudah waktunya kami kembali ke Bandung supaya tidak kehujanan di jalan. kami berencana kembali ke stasiun dengan GrabCar lagi, namun tidak ada yang mau mengambil pesanan kami. akhirnya, kami terpaksa berjalan kaki sejauh 2 kilometer ke jalan raya terdekat, untuk naik angkot. awalnya kami kira jarak ini pendek saja; toh aku sudah terbiasa jalan kaki dari dan ke kampus 1,5 km setiap hari. ternyata, kami lupa mempertimbangkan fakta bahwa jalanannya berkelok dan menanjak -- sehingga makin jauh saja rasanya jalan raya itu. di satu titik, kami bertemu warung dan with desperation we bought cold bottled water and drank them to the last sip dalam sekali duduk.
kami sampai di stasiun, dan kereta menuju Bandung akan berangkat dalam lima menit. kami buru-buru membeli tiket dan berlari masuk kereta. akhirnya, sisa perjalanan kami tinggallah duduk tenang dalam kereta ber-AC dan melihat hujan rintik di luar.
in picture: kami yang kelelahan sedang duduk di kereta dalam perjalanan pulang
sesampainya di stasiun Bandung, kami memutuskan untuk makan malam di 23 Paskal, dengan promo dari Dana. kami pun makan malam di sana, banyak mengobrol dan bercerita, hingga tiba akhirnya waktu pulang ke rumah.
11. November
bulan ini diawali dengan mengantar Dila ke stasiun bersama Sigit, Shaffa, Audie, dan Kennard. kami pergi secara terpisah; aku, Shaffa, dan Sigit naik GoCar dari PDAM setelah Shaffa selesai makan batagor. ketika Dila akan pergi ke stasiun, hujan turun lebat sekali, sehingga dia, Ken, dan Audie kesulitan membawa barang ke depan gang Plesiran. kami sampai lebih dulu daripada mereka di stasiun.
saat-saat ini membuatku sadar bahwa banyak perpisahan akan terjadi dalam hidupku, dan kali ini mungkin salah satu yang terberat. Dila sudah menemaniku dalam segala hal selama empat tahun belakangan ini, dan mulai hari itu, aku tidak lagi bisa mengajaknya jalan-jalan pagi di Car Free Day Dago di hari Minggu.
bulan ini, aku cukup sering pulang ke rumah, dan bepergian ke Jakarta. di salah satu kesempatan pulang itu, aku meet up dan main bersama Esti, Kira, dan Bundo di Car Free Day Jakarta! (btw, harusnya Totto juga ikut, tapi tiba-tiba dia nggak jadi datang)
aku berangkat pukul enam pagi dari Bekasi, naik bus AC05 dan turun di Sudirman. aku berjalan kaki ke GBK, meeting point kami -- namun ternyata mereka sudah menunggu di mall FX. aku bertemu mereka di sana, di titik di mana banyak skuter GrabWheels yang low-battery berada. kami berniat untuk naik GrabWheels dulu, namun tidak berhasil karena tidak ada yang baterainya cukup banyak. setelah itu, kami jajan sebentar di sebelah FX, dan duduk di pinggir trotoar jalan masuk ke GBK untuk makan dan minum. dari sana, karena aku belum masuk ke GBK, kami masuk dan memutari GBK. di sana, kaki Bundo lecet, sehingga kami menemaninya ke Indomaret untuk membeli obat-obatan.
setelah itu, Bundo mengajak kami untuk makan masakan padang di Bopet Mini di Bendungan Hilir sebagai makan siang. sayangnya, Esti sudah membeli tiket nonton show JKT48 di FX siang itu, sehingga ia tidak bisa ikut. jadilah hanya aku, Bundo, dan Kira pergi ke Benhil dengan naik MRT. di stasiun MRT, aku akhirnya bisa mencoba bubble milk tea-nya Family Mart, yang murah dan ternyata enak~
aku belum pernah mendengar tentang Bopet Mini sebelumnya, namun ternyata restoran ini cukup terkenal. sesampainya kami di sana, restorannya sangat penuh; kami baru mendapat meja tempat duduk saat ada orang yang sudah selesai makan dan pergi.
menurut Bundo, restoran ini menyajikan makanan Padang dengan rasa asli Kapau. ternyata memang, rasanya berbeda dengan masakan padang lain yang sudah pernah kucoba. we had a great lunch, meskipun restorannya agak panas karena penuh sesak. senang rasanya mencoba Bopet Mini! -- thanks a lot Bundo.
dari sana, kami berpisah, dan aku pulang ke Bekasi dengan naik bus yang sama dari halte Panin Senayan. aku pergi ke sana dengan naik MRT, lagi. senang sekali rasanya berjalan-jalan di Jakarta bersama teman-teman Bandung.
hari-hariku di bulan ini lebih banyak diisi dengan kesibukan sebagai RA, bersama Sigit dan Fidya yang masih stand by di Bandung (dan juga Kamal dan Nasya kadang-kadang). suatu sore, kami bertiga pergi ke McD Simpang Dago untuk makan dan (in Fidya Syam's term) 'maper'.
in picture: Sigit dan Fidya otw mekdi dengan jalan kaki -- a first time buat Fidya Syam
selain bertemu mereka, aku juga lbeberapa kali bertemu Fattre, yang masih sibuk menyelesaikan tugasnya sebagai koordinator enumerator.
in picture: kami berempat saat golden horse ketika kami bertiga otw jajan micin ke depan
di bulan ini, aku juga mencoba beberapa hal baru. number one: xing fu tang, boba hype yang ada di Jakarta sudah buka di PVJ. untung saja, aku dan adikku mampir di saat hype-nya sudah agak berkurang, sehingga kami 'hanya' perlu antre selama hampir setengah jam.
number two: berkunjung ke Biofarma. aku dan Sigit diminta bu Fenny untuk membantu menemani anak-anak peserta kuliah Genetika (angkatan 2018) 'field trip' ke Biofarma, untuk mendapat penjelasan mengenai vaksin dan teknologi genetika itu sendiri.
sesudah mendapat kuliah, kami pergi melihat-lihat di museum Biofarma; where i saw really cool, 'ancient' centrifuge yang bikin aku mikir gimana cara orang dulu sentrifugasi dan melakukan hal-hal yang sekarang lumrah dilakukan di lab genetika.
new thing that i tried number three: menonton jazz live.
aku menonton Jazz Aula Barat #6. awalnya aku diajak adikku, yang menonton bersama teman SMA-nya. kemudian aku mengajak teman-teman untuk nonton bareng, namun yang benar-benar jadi menonton hanya Audie. yang tampil malam itu adalah musisi-musisi besar. awalnya, aku hanya datang untuk Tompi -- tapi malam itu, aku 'berkenalan' dengan Syaharani, Idang Rasjidi, dan banyak artists hebat lainnya.
that gig was literally the coolest gig i've ever been to in my whole life. sekarang aku baru memahami apa yang dimaksud Sebastian Wilder di La La Land saat ia mengatakan bahwa jazz itu spontan dan unik setiap versinya di setiap kali musisinya tampil di occassion yang berbeda.
a serendipity that happened this month: Dila datang lagi ke Bandung!! for four whole days!!
dia datang untuk mengurus beasiswa yang baru turun uangnya. ia datang hari Selasa pagi, dan menginap di kost-ku sampai hari Jumat. senang sekali bisa bertemu Dila lagi!
di hari kedatangannya, ia langsung pergi ke kampus, dan mengisi sisa harinya dengan jalan-jalan bersama Audie, Fattre, Dini, dan Kennard yang juga sedang di Bandung untuk mengurus hal yang sama. aku ingin sekali ikut jalan-jalan bersama mereka, namun sayangnya aku dan Sigit sudah berjanji akan membantu Nasya membedah zebrafish-nya.
esok harinya, aku menemani Dila pergi ke kampus untuk memberikan titipan buat bu Dian. sesudah itu, kami jajan Fore Coffee yang ada di CIMB Lounge di CRCS (another new thing to try for me!). sore itu, kami jalan-jalan ke Togamas untuk lihat-lihat notes lucu dan buku-buku murah. setelah dari sana, kami ke TSM dan makan malam di sana. we had sushi!
esok harinya, kami pergi makan malam sambil jalan-jalan lagi. kali ini, kami makan di Wingstop Riau.
hari Jumat, hari terakhir Dila di Bandung -- aku, Dila, Audie, dan Sigit janjian untuk jalan-jalan pagi hari di Babakan Siliwangi. kami janjian pukul setengah tujuh, dan berjalan dua putaran Baksil.
sambil jalan, kami belajar banyak tentang identifikasi tumbuhan dengan disponsori oleh mz Seegeet dan mb Dila yang untuk tugas akhirnya banyak meng-iden pohon. selesai jalan, kami sarapan di kantin Saraga, dan lanjut jalan-jalan di Teras Cihampelas. we had a great time talking and questioning important things in life.
setelah dari sana, kami bubar karena Sigit harus sholat Jumat (in fact, kami bubar jam 11 kurang, dan dia terpaksa lari dari jalan Siliwangi ke kost-nya). aku dan Dila berencana pulang dengan jalan kaki, dan Dila request untuk mampir di KKP ITB untuk beli lidi pedas. sebelum itu, kami mampir dulu ke McD Simpang untuk beli es krim -- pas sekali sedang promosi Payday.
pukul dua siang, Dila pergi ke stasiun dengan Go-Car, dan sekali lagi aku mengucapkan selamat berpisah dengannya.
bulan itu diakhiri dengan jalan-jalanku bersama Fia di BIP. kami janjian bertemu di Gramedia Merdeka, namun, kebodohanku membuatku meninggalkan dompet di kost -- sehingga aku harus pulang dan kembali ke sana. kami menghabiskan hari itu dengan lihat-lihat buku, mengobrol, makan, dan (another first time for me): foto di photobooth!
12. December
Desemberku diawali dengan makan-makan sushi bersama Nasya dan Sigit di Genki Sushi!
awalnya, kami merencanakan makan-makan ini bersama banana 2015; semacam makan-makan sebelum berpisah. tapi, di hari-H, Fidya batal ikut, dan Audie serta Kamal tidak ada kabar. jadilah kami bertiga saja pergi ke 23 Paskal dan makan sushi enak. pertama kali aku nyoba Genki Sushi, dan ternyata enak sekali sushinya~
occasion lain berjalan-jalan sama teman-teman bulan ini: nonton Knives Out bersama Kiem dan Alfat.
film ini adalah salah satu film detektif terkeren yang pernah kutonton; and definitely one of the best movies i've seen this year. i love how they pay attention to details, sehingga sebenarnya penonton pun juga bisa ikut menebak siapa pelaku pembunuhan ini -- whodunnit? btw, vibe film dan ceritanya mirip dengan novel-novel Agatha Christie, dengan Hercule Poirot-nya -- which only made me love it even more.
keinginanku 'reunited' dengan teman-teman 2015 tercapai di bulan ini: ketika Bundo datang ke Bandung untuk bimbingan tugas akhirnya.
Bundo datang, membawa berkumpulnya kembali sebagian asisten Protum 2k18 (aku, Sigit, Audie, Tissa, Mentari, Alfat, dan Kiem) serta Fidya Syam. senang sekali hari itu, bisa mengobrol dan bercana dengan kalian kembali!
hal baru yang kucoba bulan ini: main GrabWheels!
in picture: ma sister naik otopet punya grab
akhirnya, setelah percobaan berkali-kali mencari GrabWheels yang available gagal, aku berkesempatan untuk mencobanya saat habis selesai makan pagi di Soto Boyolali di jalan Maulana Yusuf. sayangnya, tarifnya sudah naik, jadi 20 ribu per 30 menit -- quite expensive :( but anyway, i'm glad i tried riding it. btw, naik GrabWheels di jalan raya seram juga. trotoar Bandung kurang friendly untuk kendaraan beroda, jadi kami terpaksa jalan di jalan raya dan bersaing dengan mobil-motor yang lajunya kencang.bulan ini aku banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. kami berkunjung ke Nara Park di Cimbel; tempat yang ternyata enak juga untuk gathering bersama keluarga atau teman.
on another occasion, kami jalan-jalan ke Orchid Forest,
dan baru-baru ini kami pergi ke Monas, untuk melihat show video mapping dan air mancur menari.
this year, i and my family didn't have a special plan to spend NYE. meskipun begitu, bagiku tahun ini spesial, dan akan selalu spesial. tahun ini tidak selalu berjalan mulus buatku. bahkan, mengingat beberapa kejadian di tahun ini, aku merasa 2019 jauh lebih berat buatku daripada 2018. namun, aku menyadari, mungkin Tuhan memberikanku tantangan-tantangan yang seperti ini agar aku bisa 'naik level' menjadi a proper human being and a fully-functioning adult.
here come better days in 2020!